Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Rarak Cipta Musik DKR 2022
AYO.. Saksikan Malam Puncak Rarak Cipta Musik DKR 2022, Sabtu 11. 06. 2022.
Jumat 10 Juni 2022, 11:29 WIB
Persiapan Malam Puncak Rarak Cipta Musik DKR 2022. Helat ini berlangsung di Komplek Bandar Serai, Purna MTQ, Jalan Sudirman, Pekanbaru.

PEKANBARU - Setelah melalui serangkaian tahapan, Sabtu malam, (11/06/2022), tibalah malam puncak Rarak Cipta Musik Dewan Kesenian Riau (DKR). Helat ini berlangsung di Komplek Bandar Serai, Purna MTQ, Jalan Sudirman, Pekanbaru.

Ketua Panitian Rarak Cipta Musik DKR Rory Hendra mengatakan, sebelumnya ada 16 peserta se-Riau yang akan mengikuti Rarak Cipta Musik DKR ini, namun sampai batas tenggat waktu hanya 10 perserta yang mengirim karya komposisi musik mereka dalam bentuk video.

“Dari 10 peserta itu, kita ambil 5 besar dan malam besok mereka tampil secara langsung pada malam puncak,” kata Rori yang biasa disapa Itoy Sagu Band itu.

Itoy menyebutkan, pada malam puncak Rarak Cipta Musik DKR nantinya ada live streaming di chanel youtube Danish Pro dan facebook Dewan Kesenian Riau.

“Sore sebelum malam puncak ada “Bincang Petang” secar live streaming di akun facebook DKR bersama 5 peserta yang masuk 5 besar,” ucap Itoy.

Adapun lima besar Rarak Cipta Musik Dewan Kesenian Riau (DKR) Tahun 2022 ini sebagai berikut:

1. Pura Mahligai (Dumai)
2. Tengkah Zapin (Pekanbaru)
3. Sendayung (Kampar)
4. Balai Proco (Rohul)
5. Riau Street Musician (Pekanbaru).

Secara terpisah, Ketua Umum DKR Taufik Hidayat alias Atan Lasak mengatakan, kegiatan Rarak Cipta Musik DKR ini adalah sebuah kerinduan para seniman Riau. Sejak tahun 2005 lalu sudah dilaksanakan kegiatan ini namun karena sesuatu sebab terhenti pada tahun 2007.

“Tahun 2022 ini DKR coba kembali menggelar kegiatan yang sama namun dikemas dan dikembangkan lagi agar ada nilai ekonomisnya,” ungkap Atan Lasak.

DKR, kata Atan Lasak, untuk Rarak Cipta Musik tahun 2022 ini sengaja mengankat tema Nandung. Nandung adalah tradisi lisan di Riau yang di dalamnya ada doa yang dikemas dalam bentuk pantun untuk menidurkan anak.

“Nandung adalah tradisi lisan, dari tradisi ini peserta Rarak Cipta Musik DKR diberi keluasan berekspresi untuk menciptakan komposisi musik sesuai dengan tema. Dari tradisi lisan ini, kami jadikan industri musik. Bentuknya, yang terbaik nantinya direkam di studio DKR,” jelas Atan Lasak.

Sesuai rencana DKR, sambung Atan Lasak, pada malam puncak Rarak Cipta Musik DKR 2022 juga ada MoU dengan Mercusuara platform digital.

“Terbaik satu Rarak Cipta Musik DKR 2022 nantinya dipromosikan ke sejumlah negara, jika nantinya ada royalti maka seniman yang bersangkutan langsung menerima royaltinya, DKR hanya memfasilitasi saja. Ini yang saya maksud dari tradisi menjadi industri, dan ini sesuai dengan visi dan misi DKR saat ini: Ekspansi Seni Budaya Berbasis Ekonomi Kreatif,” ucap Atan Lasak. (**)




Editor : TIS
Kategori : Pekanbaru
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top