Kamis, 2 Oktober 2025

Breaking News

  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
  • Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi   ●   
  • Pemerintah Kabupaten Bengkalis Berikan Layanan Akta Kelahiran Door To Door   ●   
Bayi Berusia 9 hari Meninggal Dunia Karena Covid19 Menurut RSUD Meranti, Hasil Laboratorium Negatif
Kamis 31 Maret 2022, 06:07 WIB

SELATPANJANG - Seorang bayi perempuan berusia 9 hari, dikabupaten kepulauan Meranti, meninggal dunia diduga positif Covid 19 oleh pihak rumah sakit daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan Meranti.

Bayi yang belum memiliki nama tersebut, usai dilakukan swab antigen oleh pihak rumah sakit, dinyatakan positif Covid 19, dan langsung diisolasi diruangan Pinere RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti.

Setelah dilakukan perawatan selama dua hari diruangan isolasi , namun bakkata pepatah "malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih," bagi kedua orang tuanya nasib bayi perempuan tersebut meninggal dunia pada Ahad (27/03/2022).

Kejadian ini diceritakan oleh warga desa Tanjung gadai kecamatan Tebingtinggi timur, Azuar orang tua bayi yang malang tersebut, bahwa dari hasil antigen tersebut bayi nya dinyatakan positif Covid 19.

"Dari hasil antigen itu, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa anak saya dinyatakan positif Covid 19, akan tetapi dari hasil ronsen terhadap anak saya itu pihak rumah sakit tidak dikasi tahu hasilnya kepada saya, namun sesudah itu barulah pihak rumah sakit suruh saya untuk mengambil hasil ronsen itu, langsung dia bilang, bahwa anak bapak kena virus Corona atau kena Covid19, dan juga terinfeksi paru-paru,"ujar Azuar, Selesa (29/03/2022).

Dilanjutkan dia lagi,"bapak mengaku kan bahwa anak bapak terkena Covid, jelas pihak rumah sakit, saya pun tidak menjawab dan saya pun diam saja, apa yang disampaikan oleh pihak rumah sakit, lalu dijelaskan dia lagi, bayi itu mau dikafani, juga mau dimandikan disini, untuk dibawa dikampung harus dikafani dulu, dan saya pun menjawab terserahlah mana yang lebih bagus saja,"sebut Azuar.

Yang lebih anehnya, ketika hasil pemeriksaan laboratorium RSUD keluar hasilnya negatif padahal bayi tersebut dari hasil PCR positif Covid 19.

"Dari hasil itu, saya lihat hasilnya semua negatif satu gak ada yang positif,"jelas Azuar orang tua bayi tersebut.

Dan ironisnya lagi, saat pihak keluarga untuk melakukan foto untuk melihat hasil pemeriksaan bayi yang dinyatakan positif Covid 19, pihak rumah sakit melarang kepada pihak keluarga untuk mengambil foto tersebut.

"Saat kami mau mengambil foto untuk melihat hasilnya pihak rumah sakit tidak membolehkan dan terkesan ditutup-tutupi, sama juga dengan hasil ronsonnya, kita mau lihat anak kita ada penyakit apa juga tidak dikasi,"imbuhnya lagi.

Atas peristiwa tersebut awak media langsung melakukan konfirmasi kepada Direktur RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti Dr. Prima Wulandari melewati telepon WhatsAppnya, dan hal itu mengatakan dari hasil Antigen terhadap bayi yang meninggal tersebut kini dinyatakan negatif.

"Dari hasil pemeriksaan awalnya, hasilnya itu negatif ternyata kita bawa simpelnya dirumah sakit Arifin Ahmad Pekanbaru ternyata dari hasil Antigen PCR nya positif dan hal itu pun sudah kita sampaikan kepada pihak keluarga,"Ujarnya.

Dilanjutkan Dr. Prima,"hasil PCR dari RSUD Arifin Achmad yang lebih akurat, kalau swab antigen dari kita memang akurat tapi, kalau kurang kadarnya dia tidak terdeteksi, maka kita memastikan dengan PCR," sebutnya lagi pada Rabu (30/03/2022).

Ketika dipertanyakan awak media lagi, meskipun dari hasil pemeriksaan pihak rumah Arifin Ahmad yang menyatakan bahwa bayi tersebut telah positif Covid 19 sesuai dari swab Antigen PCR yang akurat, ternyata bayi tersebut saat dipulangkan kepihak keluarga ternyata hasil bayinya negatif, dan Dr Prima Wulandari lansung terdiam dan enggan menjawab pertanyaan itu

"Yang jelas kita pun gak tau ni maksudnya gimana-gimana ni, mungkin alatnya atau apanya ni, yang pasti kalau antigen itu yang kadarnya pasti positif berapa, yang untuk memastikan lagi yaitu PCR, cuma yang untuk antigen diagnosa awalnya,"jelas dr Prima lagi.

Pertanyaan awak dia lagi, saat pihak keluarga untuk melakukan foto untuk melihat hasil pemeriksaan bayi yang dinyatakan positif Covid 19, namun pihak rumah sakit melarang kepada pihak keluarga untuk mengambil foto tersebut.

"Gak ada kita melarang bahkan itu hasil memang untuk pihak keluarga, namun kita takut disalah gunakan yang jelas kita tidak mau berikan hasil ronsen pasien itu melainkan kepada keluarga, kalau untuk bayi yang wajib melakukan pengambilan hasil ronsennya itu orang tuanya,"pungkasnya. (Ijl)




Editor : Tis
Kategori : Meranti
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top