Kisruh di Distamben Pelalawan
Bupati Pelalawan H.M.Harris, Janji Panggil Kadistamben Pelalawan
Rabu 15 April 2015, 06:30 WIB
Bupati Pelalawan HM.Harris
PANGKALAN KERINCI. Riaumadani. com - Bupati Pelalawan HM Harris sudah mendegarkan kekisruhan di Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pelalawan oleh sikap arogansi Kadistamben Yumardi, berujung penyegelan kantor oleh pegawai pekan kemarin. Dia berjanji akan memanggil Kadistamben Yumardi tersebut.
"Sebagai kepala daerah saya harus objektif melihat masalah ini. Tidak hanya mendengar dari sepihak saja. Tapi sesuai laporan pak Sekda, terjadinya miskomunikasi," terang Harris kepada sejumlah awak media, Senin [14/5/2015].
Bupati Harris mengatakan, konflik internal yang terjadi akibat kesalahpahaman komunikasi antara bawahan dengan pimpinan. Dimana para pegawai dan karyawan tidak menerima arogansi Kepala Distamben, Yumardi, dalam memimpin instansi tersebut. Hal itu berdasarkan laporan Sekretaris Daerah [Sekda] Tengku Mukhlis kepada Harris.
Harris berpendapat, tidak perlu dicari siapa yang salah, baik bawahan yang melakukan penyegelan maupun atasannya yang dinilai arogan dalam memimpin. Hanya saja, insiden serupa jangan sampai terjadi lagi, baik di Distamben maupun di dinas-dinas lain. Hanya saja, dalam mengambil keputusan harus mendengarkan pendapat dari bawahan dan mempertimbangkan masukan serta kondisi dibawah.
Bupati Harris mencontohkan dirinya sebagai bupati selama empat tahun, dengan banyaknya kebijakan yang diambil. Ia selalu menanyakan pejabat yang ada disekitarnya dan meminta pendapat dari bawahan. Sehingga dalam penerapannya tidak terjadi penolakan atau perlawanan. Sebab banyak mekanisme yang musti dijalankan dan dipatuhi. Aksi penyegelan memang tidak dibenarkan dan tak baik. Tetapi pembinaan kepala dinas kepada bawahan kurang tepat.
"Jika pak Kadis Yumardi, sampai sekarang belum ada melaporkan kejadian ini kepada saya. Pak sekda yang sudah melapor, karena dia yang melakukan mediasi kemarin," kata Harris.**
"Sebagai kepala daerah saya harus objektif melihat masalah ini. Tidak hanya mendengar dari sepihak saja. Tapi sesuai laporan pak Sekda, terjadinya miskomunikasi," terang Harris kepada sejumlah awak media, Senin [14/5/2015].
Bupati Harris mengatakan, konflik internal yang terjadi akibat kesalahpahaman komunikasi antara bawahan dengan pimpinan. Dimana para pegawai dan karyawan tidak menerima arogansi Kepala Distamben, Yumardi, dalam memimpin instansi tersebut. Hal itu berdasarkan laporan Sekretaris Daerah [Sekda] Tengku Mukhlis kepada Harris.
Harris berpendapat, tidak perlu dicari siapa yang salah, baik bawahan yang melakukan penyegelan maupun atasannya yang dinilai arogan dalam memimpin. Hanya saja, insiden serupa jangan sampai terjadi lagi, baik di Distamben maupun di dinas-dinas lain. Hanya saja, dalam mengambil keputusan harus mendengarkan pendapat dari bawahan dan mempertimbangkan masukan serta kondisi dibawah.
Bupati Harris mencontohkan dirinya sebagai bupati selama empat tahun, dengan banyaknya kebijakan yang diambil. Ia selalu menanyakan pejabat yang ada disekitarnya dan meminta pendapat dari bawahan. Sehingga dalam penerapannya tidak terjadi penolakan atau perlawanan. Sebab banyak mekanisme yang musti dijalankan dan dipatuhi. Aksi penyegelan memang tidak dibenarkan dan tak baik. Tetapi pembinaan kepala dinas kepada bawahan kurang tepat.
"Jika pak Kadis Yumardi, sampai sekarang belum ada melaporkan kejadian ini kepada saya. Pak sekda yang sudah melapor, karena dia yang melakukan mediasi kemarin," kata Harris.**
Editor | : | Rtc-Tis |
Kategori | : | Pelalawan |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional
Jumat 26 Januari 2024, 22:52 WIB
Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ada Indonesia
Jumat 22 Desember 2023
Serangan Israel ke Gaza Palestina Telah Menelan Korban 20,000 Jiwa
Minggu 03 Desember 2023
Jerman Rebut Juara Piala Dunia U17 2023, Kalahkan Perancis Lewat Adu Punalti,
Sabtu 02 Desember 2023
Beberapa Menit Gencatan Senjata Usai, Militer Zionis Israel Bombardir Rumah Sakit Nasser
Politik
Rabu 17 April 2024, 07:50 WIB
MK Tegaskan Putusan Sidang Sengketa Pilpres 2024 Diumumkan 22 April
Jumat 12 April 2024
Bupati Kasmarni Langsung Gelar Open House di Wisma Daerah Sri Mahkota Bengkalis
Senin 08 April 2024
Koperasi Bunsur Pesisir Cemerlang Salurkan Pinjaman ke Dua Kepada 476 Pemilik SHM Lahan TORA
Kamis 28 Maret 2024
Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting
Nasional
Senin 06 Mei 2024, 10:34 WIB
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Senin 06 Mei 2024
Miris! Mahkamah Agung Diduga Terindikasi Kuat sebagai Pasar Gelap Jual-beli Perkara
Sabtu 20 April 2024
Tindak Lanjuti Pelanggaran Internal, KPK Tahan 15 Tersangka Pemerasan di Rutan
Sabtu 20 April 2024
KPK Catat 14.072 PN/WL Belum Lapor LHKPN Hingga Batas Akhir Maret 2024
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK
Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 10:00 WIB
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Jumat 03 Mei 2024
STIH Persada Bunda Taja Seminar Nasional Hukum Pembaharuan Hukum Pidana “Tantangan dan Peluang”
Selasa 30 April 2024
Sekjen FKPMR H. Endang Sukarelawan Ambil Formulir Bacalon Walikota ke DPC PKB Kota Pekanbaru
Jumat 26 April 2024
Parisman Ikhwan Alias Bang Iwan Patah Ambil Formulir Balon Walikota Pekanbaru di DPC PKB