
Catatan Sejarah
PANCASILA ABADI
Senin 11 Januari 2021, 04:14 WIB

Oman Kusmedi Wakil ketua Bidang Kaderisasi Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Riau
Penulis : Oman Kusmedi – Wakil ketua Bidang Kaderisasi Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Riau
RIAUMADANI. COM - Pancasila Abadi ! Bukan kelatahan, bukan juga salam atau pekikan bersambut semata, tapi Pancasila ...Abadi, merupakan tekat Pemuda Pancasila yang memiliki kekuatan persatuan dan kesatuan dalam persaudaran yang tulus demi menjunjung tinggi amanah perjuangan bangsa Indonesia seutuhnya. Dan kata itu juga yang telah membuat Pemuda Pancasila semakin lihai, cerdas dan ahli dalam mengahayati dan merasakan betapa pentingnya Pancasila bagi kehidupan bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
Bayangkan saja, 61 tahun lebih perjuangan organisasi ini dalam semangat tekat Pancasila Abadi ! Lima puluh tahun atau sepuluh kali pelaksanaan Musyawarah Besar Pemuda Pancasila yang menjadi ruang membahas, berdebat, bermusyawarah untuk bermufakat demi kelestarian Pancasila sebagai Pancangan hidup, dasar negara, ideolagi bahkan ciri khas, kepribadian dan moral bangsa bagi bangsa Indonesia.
Bahkan jika itu dikaitkan dengan proses pendidikan dan pembelajaran dalam Penghayatan, Pengamalan dan Pendidikan Pancasila ( P4) maka Pemuda Pancasila telah menjalani ratusan SEMESTER dan ribuan SKS untuk pengakuan dan restu sebagai pakar Pancasila di dunia ini.
Sebagai anggota Pemuda Pancasila, mencoba menyampaikan salah satu diantara hasil penghayatan Pemuda Pancasila yang bisa dijadikan resep pendidikan tentang Pancasila. Pancasila Abadi adalah bukti keabadiaan hidup bangsa Indonesia di Tanah Tumpah darahnya sendiri di belahan dunia lainnya.
Semuanya itu dimulai dari gerakan kebangsaan/ gerakan nasiona nasional tahun 1908, untuk menjadi bangsa Indonesia dalam wadah yayasan Budi Utomo yang dilakukan oleh para pemuda dari masyarakat bumi Nusantara yang dipercaya sebagai pemuda harapan bangsa bukan para penguasa kerajaan, tokoh dan pejuang masyarakat bumi nusantara dimasa itu.
Para pemuda dipercaya sebagai utusan untuk mewakili masyarakat yang hidup di bumi Nusantara diantaranya Yong Java untuk mewakili pulau jawa dan pulau kecil disekitarnya, Yong Andalas untuk mewakili Pulau Sumatera dan pulau kecil disekitarnya, Yong Celebes untuk mewakili pulau Sulawesi dan pelau kecil disekitarnya, Yong Borneo untuk mewakili pulau Kalimatan dan pulau kecil disekitanya dan Yong Ambon untuk mewakili pulau Ambon/ Maluku dan pulau kecil disekitarnya.
Perjuangan lima Yong/ lima pemuda sebagai utusan untuk mewakli masyarakat yang hidup di lima nusa/ pulau di bumi nusantara untuk bergabung menjadi satu bukan merupakan hal yang baru namun sudah pernah dilakukan beberapa abad sebelumnya yaitu dimasa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Apalagi perjuangan pemuda tersebut dilakukan selama 20 tahun lamanya, tentu akan menjadi alasan dan semangat yang kuat bagi masyarakat bumi nusantara untuk menjadi satu kesatuan. Tepatnya tanggal 28 Oktober 1929 tercetuslah Sumpah Pemuda yang mengikrarkan menjadi satu tanahair tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia.
Sejak saat itu semangat pergerakan nasional meningkat menjadi semangat perjuangan bangsa Indonesia disaat yang sama rasa kebangsaan dan rasa kesadaran nasinonal mulai bergelora di bumi nusantara dan belahan dunia lainnya. Semangat yang didasari oleh perjuangan lima yong/ pemuda yang mewakili lima nusa/ pulau di bumi nusantara menjadi sumber lahirnya kehidupan bangsa Indonesia di bumi Nusantara makanya dimasa itu pandangan hidup dan sumber moral bangsa Indonesia itu diyakini sebagai perjuangan lima dasar atau Pancasila atau panca berarti lima dan sila berart dasar.
Semangat Pancasila atau lima dasar perjuangan bangsa itu terus terpatri dalam hati para pejuang bangsa Indonesia selama hampir 17 (tujuh belas) tahun itu telah menjadi perhatian bagi para tokoh dan penguasa dimasa penjajahan itu untuk mencoba mengisi isi dari Pancasila atau lima dasar yang menjadi sumber segala sumber bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Realitasnya, pada Tanggal 29 Mei 1945, pidato yang disampaikan oleh Moh . Yamin mencoba memberikan isi dari Pancasila antara lain : 1)Kebangsaan,2) kemanusiaan,3) ketuhanan,4) Persatuan dan 5)kerakyatan.
Tanggal 31 Mei 1945, pidato yang disampaikan oleh Prof. Soepomo : 1)Persatuan , 2)Kekeluargaan,3) Keseimbangan lahir batin,4) musyawarah dan5) Keadilan Rakyat.
Tanggal 1 Juni 1945, pidato yang disampaikan oleh Ir. Soekarno : 1)Kebangsaan, 2)Internasionalisme,3) Mufakat atau Demokrasi,4) Kesejahteraan sosial dan 5)Ketuhanan.
Tanggal 22 Juni 1945, hasil kesepakatan dalam Piagam Jakarta, khususnya soal, Ketuhanan menjalankan Syariat islam bagi pemeluknya.
Maka Jika diamati dari berbagai isi pidato para tokoh dan ahli yang disampaikan dimasa itu sepertinya serba lima sehingga membuat semakin memperjelas bahwa Pancasila atau lima dasar menjadi keharusan bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Namun perjuangan bangsa yang dilakukan oleh tokoh dan pejuang bangsa Indonesia dimasa itu tetap berjalan semestinya bahkan tidak terpengaruh oleh pendapat beberapa tokoh dan berbagai faham dan ideologi politik yang ada.
Faktanya, sehari setelah Proklamasi, 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia melalui sidang Pleno II, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945 jutru memberikan isi dari Pancasila yang berbeda dan benar benar mencerminkan ciri, watak dan moral bangsa Indonesia yang sesungguhnya yaitu, 1) Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3) Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksaan dalam permusyawratan/ perwakilan, dan 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakaya Indonesia.
Karenanya bagi Pemuda Pancasila, Pancasila Abadi adalah keabadian hidup bagi bangsa Indonesia. Walaupun sudah tercabik cabik oleh semangat perubahan namun kesaktian yang dimiliki Pancasila akan terus mengawal keabadian Pancasila dan keabadian hidup bangsa Indonesia.
Dan semestnya tahun 2000 itu menjadi catatan penting bagi Pancasilais bahwa semangat perubahan telah merasuki jiwa para nasionalis hingga rela dan tega melakukan perubahan terhadap UUD 45 hingga empat kali amandemen. .
Ingat, semua itu terjadi karena adanya upaya pemikiran radikal yang dilakukan para radikalis untuk menuju semangat radikalisme atau semangat dari faham politik kenegaraan yang menginginkan perubahan dan perombakan besar untuk mencapai taraf kemajuan.
Hingga kita pun bersedia melakukan perubahan tatanan kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama di negeri sendiri. Padahal, Indonesia yang kaya sumber daya alamnya ini hanya membutuhkan adil, makmur, sejahtera dan sentosa bagi kehidupan generasi bangsa Indonesia. (**)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Nasional |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 07 September 2025, 20:18 WIB
Timnas Indonesia U-23 Wajib Kalahkan Korea Selatan Untuk lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2025
Rabu 09 Juli 2025
PKB Gelar Puncak Harlah 23 Juli, Undang Prabowo hingga Ketum Partai
Rabu 11 Juni 2025
Arab Saudi Tegur Indonesia soal Data Kesehatan Jemaah, Kuota Haji 2026 Terancam Dipotong
Kamis 08 Mei 2025
"Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas Siapkan Layanan di Makkah"
Politik

Rabu 27 Agustus 2025, 22:19 WIB
Kejari Rohul Tahan LA Kepsek dan R Bendahara SMAN 1 Ujung Batu
Senin 25 Agustus 2025
Silaturahmi Akbar jamaah haji Rokan Hulu tahun 2025, Bupati Anton : jadikan sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiah
Minggu 24 Agustus 2025
Bupati Bengkalis Resmikan Gedung Futsal dan Turnamen Kenji Cup I 2025.
Sabtu 16 Agustus 2025
Camat Sungai Apit Lepaskan 32 Regu Peserta Lomba Gerak Jalan, Dalam Rangka HUT RI yang Ke-80 Tahun 2025
Nasional

Rabu 24 September 2025, 18:46 WIB
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Lintas Tengah Rusak, Elemen Masyarakat Sepakat, Truck Angkutan Batu Bara Bangun Jalan Alternatif
Rabu 24 September 2025
Siti Aisyah Anggota MPR RI Fraksi PDI-P A-164 Sosialisasi 4 Pilar di Kampung Seberang, Rengat, Inhu, Riau
Selasa 23 September 2025
Abdul Azis & Wandri Sahputra Simbolon Protes Relokasi Serta Ketidakjelasan Status Lahan
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Rabu 01 Oktober 2025, 23:02 WIB
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau
Rabu 01 Oktober 2025
Video Viral di Mal Pekanbaru, Dr. Jeri Klarifikasi Ungkap Fakta Pernikahannya dengan Novi
Senin 11 Agustus 2025
Peringati HUT ke-13 IWO, Muridi Susandi: Jurnalisme Bukan Hanya Tentang Berita, Tapi Senjata Perubahan