RIAUMADANI. COM - Pancasila Abadi ! Bukan kelatahan, bukan juga salam atau pekikan bersambut semata, tapi Pancasila ...Abadi" />
Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Catatan Sejarah
PANCASILA ABADI
Senin 11 Januari 2021, 04:14 WIB
Oman Kusmedi Wakil ketua Bidang Kaderisasi Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Riau 


Penulis : Oman Kusmedi – Wakil ketua Bidang Kaderisasi Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Riau 

RIAUMADANI. COM - Pancasila Abadi ! Bukan kelatahan, bukan juga salam atau pekikan bersambut semata, tapi Pancasila ...Abadi, merupakan tekat Pemuda Pancasila yang memiliki kekuatan persatuan dan kesatuan dalam persaudaran yang tulus demi menjunjung tinggi amanah perjuangan bangsa Indonesia seutuhnya. Dan kata itu juga yang telah membuat Pemuda Pancasila semakin lihai, cerdas dan ahli dalam mengahayati dan merasakan betapa pentingnya Pancasila bagi kehidupan bangsa Indonesia yang sesungguhnya.    

Bayangkan saja, 61 tahun lebih perjuangan organisasi ini dalam semangat tekat Pancasila Abadi ! Lima puluh tahun atau sepuluh kali pelaksanaan Musyawarah Besar Pemuda Pancasila yang menjadi ruang membahas, berdebat, bermusyawarah untuk  bermufakat demi kelestarian Pancasila sebagai Pancangan hidup, dasar negara, ideolagi bahkan ciri khas, kepribadian dan moral bangsa bagi bangsa Indonesia.

Bahkan jika itu dikaitkan dengan proses pendidikan dan pembelajaran dalam Penghayatan, Pengamalan dan Pendidikan Pancasila ( P4)  maka Pemuda Pancasila telah menjalani ratusan SEMESTER dan ribuan SKS untuk pengakuan dan restu sebagai pakar Pancasila di dunia ini.     
Sebagai anggota Pemuda Pancasila, mencoba menyampaikan salah satu diantara hasil penghayatan Pemuda Pancasila yang bisa dijadikan resep pendidikan tentang Pancasila. Pancasila Abadi adalah bukti keabadiaan hidup bangsa Indonesia di Tanah Tumpah darahnya sendiri di belahan dunia lainnya.     

Semuanya itu dimulai dari gerakan kebangsaan/ gerakan nasiona nasional tahun 1908, untuk menjadi bangsa Indonesia dalam wadah yayasan Budi Utomo yang dilakukan oleh para pemuda dari masyarakat bumi Nusantara yang dipercaya sebagai pemuda harapan bangsa bukan para penguasa kerajaan, tokoh dan pejuang masyarakat bumi nusantara dimasa itu.

Para pemuda dipercaya sebagai utusan untuk mewakili masyarakat yang hidup di bumi Nusantara diantaranya Yong Java untuk mewakili pulau jawa dan pulau kecil disekitarnya, Yong Andalas untuk mewakili Pulau Sumatera dan pulau kecil disekitarnya, Yong Celebes untuk mewakili pulau Sulawesi dan pelau kecil disekitarnya, Yong Borneo untuk mewakili pulau Kalimatan dan pulau kecil disekitanya dan Yong Ambon untuk mewakili pulau Ambon/ Maluku dan pulau kecil disekitarnya.

Perjuangan lima Yong/ lima pemuda sebagai utusan untuk mewakli masyarakat yang hidup di lima nusa/ pulau di bumi nusantara untuk bergabung menjadi satu bukan merupakan hal yang baru namun sudah pernah dilakukan beberapa abad sebelumnya yaitu dimasa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. 

Apalagi perjuangan pemuda tersebut dilakukan selama 20 tahun lamanya, tentu akan  menjadi alasan dan semangat yang kuat bagi masyarakat bumi nusantara untuk menjadi satu kesatuan. Tepatnya tanggal 28 Oktober 1929 tercetuslah Sumpah Pemuda yang mengikrarkan menjadi satu tanahair tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia.

Sejak saat itu semangat pergerakan nasional meningkat menjadi semangat perjuangan bangsa Indonesia disaat yang sama rasa kebangsaan dan rasa kesadaran nasinonal mulai bergelora di bumi nusantara dan belahan dunia lainnya. Semangat yang didasari oleh perjuangan lima yong/ pemuda yang mewakili lima nusa/ pulau di bumi nusantara menjadi sumber lahirnya kehidupan bangsa Indonesia di bumi Nusantara makanya dimasa itu pandangan hidup dan sumber moral bangsa Indonesia itu diyakini sebagai perjuangan lima dasar atau Pancasila atau panca berarti lima dan sila berart dasar.

Semangat Pancasila atau lima dasar perjuangan bangsa itu terus terpatri dalam hati para pejuang  bangsa Indonesia  selama hampir 17 (tujuh belas) tahun itu telah menjadi perhatian bagi para tokoh dan penguasa dimasa penjajahan itu untuk mencoba mengisi isi dari Pancasila atau lima dasar yang menjadi sumber segala sumber bagi kehidupan bangsa Indonesia.  

Realitasnya, pada Tanggal  29 Mei  1945, pidato yang disampaikan oleh Moh . Yamin mencoba memberikan isi dari Pancasila antara lain :  1)Kebangsaan,2) kemanusiaan,3) ketuhanan,4) Persatuan dan 5)kerakyatan.

Tanggal  31 Mei 1945, pidato  yang disampaikan oleh Prof. Soepomo : 1)Persatuan , 2)Kekeluargaan,3) Keseimbangan lahir batin,4) musyawarah dan5) Keadilan Rakyat.

Tanggal  1 Juni 1945, pidato yang disampaikan oleh Ir. Soekarno : 1)Kebangsaan, 2)Internasionalisme,3) Mufakat atau Demokrasi,4) Kesejahteraan sosial dan 5)Ketuhanan.
Tanggal  22 Juni 1945,  hasil kesepakatan dalam Piagam Jakarta, khususnya  soal, Ketuhanan menjalankan Syariat islam bagi pemeluknya. 

Maka Jika diamati dari berbagai isi pidato para tokoh dan ahli yang disampaikan dimasa itu sepertinya serba lima sehingga membuat semakin memperjelas bahwa Pancasila atau lima dasar menjadi keharusan bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Namun perjuangan bangsa yang dilakukan oleh tokoh dan pejuang bangsa Indonesia  dimasa itu tetap berjalan semestinya bahkan tidak terpengaruh oleh pendapat beberapa tokoh dan berbagai faham dan ideologi politik yang ada. 
Faktanya, sehari setelah Proklamasi, 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia melalui sidang Pleno II, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945  jutru memberikan isi dari Pancasila yang berbeda dan benar benar mencerminkan ciri, watak dan moral bangsa Indonesia yang sesungguhnya yaitu, 1) Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3) Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksaan dalam permusyawratan/ perwakilan, dan 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakaya Indonesia.        
Karenanya bagi Pemuda Pancasila, Pancasila Abadi adalah keabadian hidup bagi bangsa Indonesia.  Walaupun sudah tercabik cabik oleh semangat perubahan namun kesaktian yang dimiliki Pancasila akan terus mengawal keabadian Pancasila dan keabadian hidup bangsa Indonesia.

Dan semestnya tahun 2000 itu menjadi catatan penting bagi Pancasilais bahwa semangat perubahan telah merasuki  jiwa para nasionalis  hingga rela dan tega melakukan perubahan terhadap UUD 45 hingga empat kali amandemen. .
Ingat, semua itu terjadi karena adanya  upaya pemikiran radikal yang dilakukan para radikalis untuk menuju semangat radikalisme atau semangat dari faham politik kenegaraan yang menginginkan perubahan dan perombakan besar untuk mencapai taraf kemajuan. 

Hingga  kita pun bersedia melakukan perubahan tatanan kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama di negeri sendiri. Padahal, Indonesia yang kaya sumber daya  alamnya ini hanya membutuhkan adil, makmur, sejahtera dan sentosa bagi kehidupan generasi bangsa Indonesia. (**)



Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top