Jumat, 3 Oktober 2025

Breaking News

  • Pembukaan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, Bupati Rohul : Bulan PRB Momentum Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana   ●   
  • Ini Tanggapan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Terkait Pj. Kepala Desa   ●   
  • Ledakan Guncang Kilang Pertamina Dumai, Warga Panik   ●   
  • Dua Pelaku Pengoplos Gas LPG Bersubsidi Dibekuk Tim Ditreskrimsus Polda Riau   ●   
  • Dua Warga Desa Teluk Lancar Tewas Disambar Petir Saat Mencari Kepah di Pantai Parit Panjang   ●   
Rizal Ramli : Jusuf Kalla Pembohong Kelas Berat
Sabtu 07 November 2020, 10:38 WIB
Rizal Ramli dan Jusuf Kalla
JAKARTA. RIAUMADANI. COM - Dr. Ir. Rizal Ramli, pakar ekonomi dan pernah menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian, era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur menyatakan bahwa Jusuf Kalla (JK), mantan Wakil Presiden (Wapres) semasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pembohong berat. 

Hal itu disampaikannya terkait pernyataan Jusuf Kalla yang dimuat oleh kabarbisniscom, pada 07 November 2020 , mantan Wapres itu mengatakan bahwa Rizal Ramli cerdas namun tak mampu memimpin anak buah.

Masih didalam artikel itu juga, JK menyebutkan bahwa Rizal Ramli tidak pernah diperhitungkan sebagai menteri, baik di zaman kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Joko Widodo (Jokowi).

Merespon hal itu, Rizal Ramli membalas pernyataan JK soal proyek pembangunan kilang minyak di Blok Masela yang dimuat dalam akun youtube Karni Ilyas.

"Bang Karni, ternyata JK pembohong kelas berat. Itu (harga pembangunan kilang minyak. red) onshore 6 milyar Dolar Amerika lebih murah dari offshore " tulis Rizal Ramli, menanggapi soal tautan artikel yang dikirim kepada bukamata.co, Sabtu (7/11/2020).

Bahkan soal Proyek Blok Masela itu juga, Rizal Ramli mengirimkan data berupa meme yang berjudul "Membongkar Pernyataan Jusuf Kalla Terkait Proyek Masela".

"Kesimpulan, Jusuf Kalla telah berbohong kepada publik" tegas Rizal Ramli.

Bukan hanya itu saja tambah Rizal Ramli, JK juga katanya  berbohong soal seleksi calon menteri semasa SBY terpilih menjadi Presiden RI.

"SBY panggil saya ke Cikeas tanggal 8 Oktober 2004 sebelum pelantikan kabinet SBY. Diberitakan di Tv-Tv. Dia (SBY) dan saya tanda tangan  saya sebagai Menko Ekuin. Bahkan SBY minta saran saya tentang Jaksa Agung, saya usulkan dan diterima SBY, yaitu Abdul Rachman SH. Besoknya setelah pelantikan kabinet, SBY panggil saya ke istana ceritakan JK yang ganjal saya di Injury Time sehingga pelantikan diundur 3 jam" ungkap Rizal Ramli.

SBY lanjut Rizal Ramli, mencoba mempertahankannya mulanya sebagai Menko, Menkeu dan BUMN. "JK betul pembohong kakap. JK pembohong berat " kata Rizal Ramli sambil menautkan sebuah artikel berita soal seleksi kabinet SBY ketika itu di 18 Oktber 2004.

Sebelumnya, diberitakan oleh kabarbisnis.com, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebutkan Rizal Ramli merupakan sosok yang cerdas di bidang perekonomian.

Namun, Jusuf Kalla (JK) menuturkan bahwa Rizal tidak memiliki kemampuan yang baik untuk memimpin anak buah.

“Omongnya besar, tapi gak bisa pimpin orang,” kata JK dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (7/11/2020).

Pernyataan itu dilontarkan oleh JK, sapaan Jusuf Kalla, dalam akun Youtube Karni Ilyas Club.

Adapun, pernyataan tersebut merupakan respons dari tuduhan Rizal Ramli sebelumnya, yang menyebut JK sengaja beberapa kali menjegal dirinya untuk menjadi Menteri Keuangan atau BUMN di zaman SBY maupun Menko Perekonomian pada era pemerintahan periode pertama Jokowi.

JK pun bercerita pada masa periode pertama kepemimpinan SBY, Rizal sudah lebih dahulu melakukan lobi-lobi ke beberapa tempat. Pada saat yang sama Rizal disebutnya, telah mengeluarkan isu bahwa dia sudah dicalonkan sebagai Menteri Keuangan atau Menteri BUMN.

“Waktu itu, seluruh calon menteri itu di-interview oleh Pak SBY. Tetapi dia [Rizal Ramli] gak pernah dipanggil, jadi tidak benar kalau saya larang. Memang dia tidak pernah diperhitungkan oleh Pak SBY. Kalau diperhitungkan dia pasti dipanggil,” katanya, seperti dikutip dari channel Youtube Kari Ilyas Club, Sabtu (7/11/2020).

JK pun melanjutkan ceritanya, bahwa saat-saat terakhir kabinet akan disusun, SBY bertanya kepadanya apakah ada slot kursi menteri yang masih kosong. Pertanyaan itu pun dijawab JK dengan menyebut kursi Menteri Perindustrian.

“Lalu saya telepon dia [Rizal Ramli]. Dia sudah nunggu sebenernya. Ketika saya sampaikan diputuskan jadi Menperin, dia bilang, Wah, Anda ini teman tapi tidak adil. Saya kan maunya Menkeu atau Menteri BUMN,” lanjut JK.

Menanggapi respons Rizal tersebut, JK pun menjawab bahwa tawaran untuk menjadi Menteri Perindustrian berasal dari SBY, bukan dari dia.

JK pun bercerita bahwa, di sisi lain, dia mendapatkan laporan penolakan dari para pejabat eselon satu Kemenkeu, jika Rizal Ramli dipilih menjadi Menkeu.

“Datanglah sebelas pejabat eselon satu Kemenkeu ke sini [kediaman JK]. Waktu itu dipimpin oleh Darmin Nasution pada Oktober 2004. Mereka mengatakan seluruh dirjen Kemenkeu akan mundur kalau Rizal Ramli jadi Menkeu,” ujar JK.

Permintaan para eselon satu Kemenkeu itu pun disampaikan JK kepada SBY.

“Lalu saya tanya kenapa menolak? Mereka mejawab, pertama dia [Rizal Ramli] tidak mengerti persoalan. Kedua kami ini dianggap kebun binatang kalau dia marah-marah,” papar JK.
Sumber: Bukamata.co




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top