
Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI)
Rektor Universitas Riau (Unri), Prof Dr Ir Aras Mulyadi
DEA, menyebutkan dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 saat
ini
Pemprov Riau Dukung AFEBI Dalam Pengembangan Revolusi Industri 4.0 Dengan Meningkatkan SDM
Kamis 19 April 2018, 22:36 WIB
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik adanya program-program dari Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dalam menghadapi pengembangan Revolusi Industri 4.0. Mendukung hal itu Pemprov Riau akan konsen pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal ini disampaikan Asisten 1 Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi Riau, Ahmad Syahrofi, pada kegiatan Sidang Pleno ke-14 AFEBI, Kamis (19/4) di hotel Pangeran Pekanbaru. Dikatakan, Kompetensi SDM sangat dibutuhkan agar Indonesia tak hanya menjadi penonton dalam era Revolusi Industri 4.0.
“Kita punya modal SDM cukup besar karena universitas di Indonesia sangat banyak, khususnya Riau. Jadi potensi ini cukup untuk menyongsong ekonomi dan bisnis dalam Revolusi Industri 4.0,” kata Dia.
Kendati punya potensi besar, lanjut Ahmad Syah, SDM ini masih perlu didorong yakni dengan memberi pelatihan ilmu yang sesuai dengan ekonomi bisnis dalam Revolusi Industri 4.0. Disini lah diharapkan peran pernguruan tinggi mendorong untuk pendidikan SDM khususnya penguasaan soft skill mahasiswa untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang menghasilkan lulusan yang ahli, bermutu dan berkopeten.
Rektor Universitas Riau (Unri), Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, menyebutkan dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 saat ini, Unri juga sudah melakukan terobosan-terobosan baik menciptakan soft skill dan hard skill mahasiswa. Selain itu juga telah menyiapkan sumberdaya manusia (dosen dan civitas akademika) baik untuk mengikuti pendidikan juga memberikan bantuan berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya keterampilan kerja baru. Industri yang akan banyak berkembang pada revolusi industri baru ini. Tantangan tersebut harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, yang berkebutuhan ketrampilan.
“Meskipun telah diyakini bahwa teknologi telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun penerapan sains dan teknologi juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial. Teknologi seringkali dijelaskan sebagai sains terapan, yaitu sebuah langkah praktis untuk mengubah alam demi dan semata untuk kemaslahatan umat daripada upaya untuk mengerti atau memahaminya,” terang Aras.
Lebih lanjut, Guru Besar Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Unri ini menyebutkan sudah seharusnya perkembangan sains dan teknologi tidak lagi hanya mempertimbangkan arah dan perkembangan ilmu dan keahlian teknis serta kemanfaatan ekonomis industri semata, melainkan juga harus dilengkapi dan diserasikan dengan ilmu-ilmu lain yang memberikan wawasan serta ketrampilan yang berhubungan dengan persoalan manusia, organisasi dan keserasian lingkungan ekologis jangka panjang.
Rektor juga menambahkan, “Dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0 maka perlu yang namanya creative class untuk membuat sebuah negara punya daya saing. Universitas sendiri punya andil besar dalam menciptakan creative class.”
“Creative class dibentuk oleh universitas. Sedangkan universitas kalau ingin menciptakan creative class harus bisa memprediksi kira-kira pekerjaan apa yang akan eksis dalam tahun-tahun ke depan. Kita melihat bahwa bagaimana otomasi dalam industri pekerjaan mulai gencar dilakukan. Oleh sebab itu, sebagai pencetak generasi muda, perubahan dalam universitas perlu dilakukan,”
Kehadiran AFEBI sangat berdampak pada kesiapan Universitas dalam menghadapi tantangan-tantangan Revolusi Industri 4.0 yang sedang dan akan berlangsung. “Sumbangan berupa pikiran, gagasan, dan terobosan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing global diharapkan muncul pada sidang Pleno AFEBI Ke-14 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau,” tutup Rektor.(mad)
Hal ini disampaikan Asisten 1 Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi Riau, Ahmad Syahrofi, pada kegiatan Sidang Pleno ke-14 AFEBI, Kamis (19/4) di hotel Pangeran Pekanbaru. Dikatakan, Kompetensi SDM sangat dibutuhkan agar Indonesia tak hanya menjadi penonton dalam era Revolusi Industri 4.0.
“Kita punya modal SDM cukup besar karena universitas di Indonesia sangat banyak, khususnya Riau. Jadi potensi ini cukup untuk menyongsong ekonomi dan bisnis dalam Revolusi Industri 4.0,” kata Dia.
Kendati punya potensi besar, lanjut Ahmad Syah, SDM ini masih perlu didorong yakni dengan memberi pelatihan ilmu yang sesuai dengan ekonomi bisnis dalam Revolusi Industri 4.0. Disini lah diharapkan peran pernguruan tinggi mendorong untuk pendidikan SDM khususnya penguasaan soft skill mahasiswa untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang menghasilkan lulusan yang ahli, bermutu dan berkopeten.
Rektor Universitas Riau (Unri), Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, menyebutkan dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 saat ini, Unri juga sudah melakukan terobosan-terobosan baik menciptakan soft skill dan hard skill mahasiswa. Selain itu juga telah menyiapkan sumberdaya manusia (dosen dan civitas akademika) baik untuk mengikuti pendidikan juga memberikan bantuan berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya keterampilan kerja baru. Industri yang akan banyak berkembang pada revolusi industri baru ini. Tantangan tersebut harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, yang berkebutuhan ketrampilan.
“Meskipun telah diyakini bahwa teknologi telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun penerapan sains dan teknologi juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial. Teknologi seringkali dijelaskan sebagai sains terapan, yaitu sebuah langkah praktis untuk mengubah alam demi dan semata untuk kemaslahatan umat daripada upaya untuk mengerti atau memahaminya,” terang Aras.
Lebih lanjut, Guru Besar Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Unri ini menyebutkan sudah seharusnya perkembangan sains dan teknologi tidak lagi hanya mempertimbangkan arah dan perkembangan ilmu dan keahlian teknis serta kemanfaatan ekonomis industri semata, melainkan juga harus dilengkapi dan diserasikan dengan ilmu-ilmu lain yang memberikan wawasan serta ketrampilan yang berhubungan dengan persoalan manusia, organisasi dan keserasian lingkungan ekologis jangka panjang.
Rektor juga menambahkan, “Dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0 maka perlu yang namanya creative class untuk membuat sebuah negara punya daya saing. Universitas sendiri punya andil besar dalam menciptakan creative class.”
“Creative class dibentuk oleh universitas. Sedangkan universitas kalau ingin menciptakan creative class harus bisa memprediksi kira-kira pekerjaan apa yang akan eksis dalam tahun-tahun ke depan. Kita melihat bahwa bagaimana otomasi dalam industri pekerjaan mulai gencar dilakukan. Oleh sebab itu, sebagai pencetak generasi muda, perubahan dalam universitas perlu dilakukan,”
Kehadiran AFEBI sangat berdampak pada kesiapan Universitas dalam menghadapi tantangan-tantangan Revolusi Industri 4.0 yang sedang dan akan berlangsung. “Sumbangan berupa pikiran, gagasan, dan terobosan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing global diharapkan muncul pada sidang Pleno AFEBI Ke-14 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau,” tutup Rektor.(mad)
Editor | : | Tis |
Kategori | : | Ekonomi |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Internasional

Minggu 20 Agustus 2023, 19:59 WIB
Piala AFF U-23 2023, Timnas U-23 Indonesia vs Timor Leste, Ini Susunan Pemain
Sabtu 19 Agustus 2023
Malaysia Bungkam Indonesia, Timnas U-23 Indonesia Kalah 2-1 Oleh Malaysia Dalam Laga Pertama Grup. B
Rabu 28 Juni 2023
Jalur Mina-Muzdalifah Macet, Ribuan Jemaah Haji Asal Indonesia Terlantar di Muzdalifah,
Rabu 14 Juni 2023
60 Jamaah Indonesia Wafat dalam 22 Hari Misi Haji di Arab Saudi
Politik

Rabu 27 September 2023, 14:38 WIB
Husni Merza: Maulid Nabi Tolak Ukur Evaluasi Kedekatan Diri Dengan Allah SWT dan RasulNya
Rabu 27 September 2023
Wakapolda Riau Pimpin Press Conference Pemusnahan Barang Bukti Narkotika
Sabtu 23 September 2023
Ini Dia BB Mobil Mewah Milik Bandar Judi Online di Pekanbaru
Rabu 20 September 2023
Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) Operasi Malam Hari di Aliran Sungai Kuantan
Nasional

Rabu 04 Oktober 2023, 12:01 WIB
Harga Beras Naik, Mendagri Saran ke Masyarakat Agar Beralih Makan Ubi
Rabu 04 Oktober 2023
Harga Beras Naik, Mendagri Saran ke Masyarakat Agar Beralih Makan Ubi
Kamis 28 September 2023
Temuan Ombudsman RI, BP Batam Belum Mengantongi Sertifikat HPL Pulau Rempang
Kamis 28 September 2023
Kehadiran Bahlil di Rempang Bukan Untuk Berdialog, Masyarakat Tiga Kampung Tua Menolak Penggusuran
Terpopuler
01
Minggu 07 Agustus 2016, 07:47 WIB
Ribuan Personel Keamanan Diterjunkan Kawal Kirab Api PON 2016 Selama 11 Har 02
Rabu 17 September 2014, 02:20 WIB
Pemkab Pelalawan Kembangkan Pembibitan Ikan Secara Modern 03
Sabtu 25 April 2015, 04:51 WIB
10 Pejabat Kedubes Asing Dipanggil ke Nusakambangan 04
Selasa 09 Februari 2016, 01:21 WIB
LSM Laporkan Satker SNVT.Dedi dan PPK, Rukun dan Irzami Ke KPK 05
Rabu 25 Juni 2014, 05:20 WIB
Capres-Cawapres Prabowo-Hatta Klarifikasi Harta ke KPK 


Pekanbaru

Sabtu 30 September 2023, 06:10 WIB
Kepala BKD Ikhwan Ridwan: Telah 2.025 Orang Mendaftar PPPK di Pemprov Riau,
Sabtu 30 September 2023
Kepala BKD Ikhwan Ridwan: Telah 2.025 Orang Mendaftar PPPK di Pemprov Riau,
Jumat 29 September 2023
Kapolda Riau Irjen Pol M. Iqbal Sandang Gelar Adat Datuk Seri Jaya Perkasa Setia Negeri
Jumat 22 September 2023
Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau Berhasil Tangkap Bandar Judi Online Dengan Omset Milyaran Rupiah