Jumat, 26 April 2024

Breaking News

  • Berhadiah Rp55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pilgubri 2024   ●   
  • Wabup Rohul Hadiri Acara Prosesi Adat Jalang Monjalang Mamak di Gedung LKA Ujung Batu   ●   
  • Kejari Pasir Pengaraian dan Diskominfo Rohul Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Staff Kejari   ●   
  • Pesan Bupati Kasmarni Kepala Sekolah Harus Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan   ●   
  • Seorang Pria Ngaku Anggota Kodim Pekanbaru Kawal Kayu Diduga Ilegal Loging   ●   
Ribuan Wisatawan Dipastikan Hadir dalam Festival Bakar Tongkang di Kota Bagan Siapiapi
Minggu 16 Juni 2019, 23:15 WIB
Tradisi festival bakar tongkar menjadi ritual tahunan bagi warga Tionghoa setiap tahunnya di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Tradisi festival bakar tongkar menjadi ritual tahunan bagi warga Tionghoa setiap tahunnya di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Tahun ini, festival itu dijadwalkan selama tiga hari. Mulai Senin (17/6/2019) hingga Rabu (19/6/2019) mendatang.

Agenda tahunan bakar tongkang ini tidak hanya menyita perhatian wisatawan lokal dan domestik, namun juga diminati oleh wisatawan mancanegara.

Ini dibuktikan dengan kunjungan tiga wisatawan dari Perancis yang mengaku sengaja ke Riau untuk melihat tradisi bakar tongkat.

Ketiga wisatawan asal Perancis tersebut tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sabtu (15/6/2019) malam kemarin.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, Minggu (16/6/2019) mengatakan, setelah warga yang berasal dari Tiongkok memutuskan melangsungkan kehidupan di Bagansiapiapi, mereka bersumpah tidak akan pulang lagi ke daerah asalnya.

Sumpah warga Tionghoa ini dengan membakar kapalnya yang terbuat dari kayu.

"Dari sanalah kenapa adanya bakar tongkang di Bagansiapiapi, yang menjadi sebuah ritual bagi warga Tionghoa yang ada di Indonesia, maupun di luar negeri. Karena warga Tionghoa yang sudah memutuskan memulai kehidupan baru ini sudah bersumpah tidak kembali lagi ke daerah asalnya," katanya.

Bagi warga Tionghoa yang sudah menetap di Bagansiapiapi saat bakar tongkang meyakini arah jatuhnya tiang kapal yang sudah dibakar itu, sebagai pertanda keberuntungan untuk memulai sebuah usaha.

"Setelah dibakar tiang kapal tongkang itu jatuh ke arah laut, mereka meyakini rezekinya dari laut. Begitu juga jika tiang kapal itu jatuhnya ke darat, menyakini kalau rezekinya dari darat," ujarnya.
Halaman selanjutnya

Seluruh keturunan warga Tionghoa yang menetap diseluruh belahan dunia meyakini hal tersebut dan hadir pada acara tersebut, sambung Fahmizal.

Wisatawan mancanegara pun datang menyaksikan langsung Festival Bakar Tongkang ini di Bagansiapiapi.

"Banyak warga keturunan Tionghoa menetap di Bagansiapiapi hijrah ke luar negeri dan kembali lagi hanya untuk menyaksikan bakar tongkang ini. Tentunya moment seperti ini sebagai daya tarik wisata yang harus diambil pemerintah pusat dan daerah, sehingga festival ini masuk dalam kalender nasional," katanya.

Puncak festival bakar tongkat akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2019.

Pihaknya menargetkan, pada acara puncak tradisi bakar tongkang di Rohil ini akan dihadiri puluha ribu wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Memang setiap tahunya even festival bakar tongkang selalu ramai dikunjungi wisatawan, pengunjung dapat menyaksikan langsung ritual ini sambil mengabadikannya.(Tp/Rls)



Editor : Tis
Kategori : Rohil
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top