Jumat, 29 Maret 2024

Breaking News

  • Bawa Kabur Duit Desa Rp590 Juta ke Jabar, Mantan Kades Sitorajo Kari Zulhendri Ditangkap   ●   
  • Bupati Siak Alfedri Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketakwaan melalui Gemar Berzakat   ●   
  • Plt Bupati Asmar Serahkan LKPD Tahun 2023 ke BPK RI Perwakilan Riau   ●   
  • Pemkab Meranti Peringati Nuzul Qur’an di Masjid Agung Darul Ulum Selat Panjang   ●   
  • Sekda Meranti Ajak Seluruh Pihak Serius dan Jaga Konsentrsi Laksanakan Percepatan Penurunan Stunting   ●   
Mohon Bantuan Para Dermawan
Dua Gadis Belia Keluarga Tak Mampu, Warga Rantau Baru Mengharapkan Uluran Tangan Dermawan
Sabtu 25 Mei 2019, 12:15 WIB
Keluarga Muklis (42) warga desa Rantau Baru butuh bantuan para Dermawan
PELALAWAN. RIAUMADANI. com - Dua orang anak gadis belia di Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, mengharapkan uluran tangan dermawan. Satu menderita bekas luka bakar, satunya lagi menderita sakit tulang punggung, sementara keduanya berasal dari kelurga kurang mampu.

Di Desa Rantau Baru pada Sabtu (25/5/19) Muklis (42) ayah korban bekas luka bakar yang didampingi ibu korban Neliza (37), berkeluh kesah kepada media ini. Diceritakan, tahun 2011 silam saat putinya Rusni Dahlia (14) masih berumur 6 tahun, suatu malam sekira pukul 02.00 Wib subuh, putrinya itu mendadak terbangun dari tidurnya. Dengan merangka Rusni menghampiri adiknya yang masih bayi karena dia kira sedang menangis. 

Karena dalam keadaan baru terbangun, putrinya tersenggol lampu teplok sebagai lampu penerangan di desa itu, hingga minyak dan api lampu teplok tersebut menyambar sekujur tubuhnya. Dan tidak terelakkan,  seluruh tubuhnya pun mengalami luka bakar dalam kejadian itu hingga langsung dilarikan ke rumah sakit.

Akibat luka bakar kepada anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Muklis dan Neliza itu, tidak mau melanjutkan sekolah karena merasa malu. Atas luka bakar yang telah dialamanya, meninggalkan gumpalan sebesar telapak di dagunya. Kemudian pipi bagian sebelah kanannya lengket dengan pundaknya. Pangkal lengan kanannya juga lengket dibadan, sehingga sulit untuk beraktifitas.

Muklis yang sehari-seharinya bekerja sebagai nelayan itu mengaku, putrinya sudah beberapa kali dibawa berobat di rumah sakit. Terakhir dibawa berobat di RSCM di Jakarta yang dibiayai dari Jamkesmas. Di RSCM sampai dua bulan delapan hari, terpaksa meminta pulang karena tidak sanggup biaya makan minum selama menjaga putrinya di rumah sakit, keluhnya.

"Kami berharap ada dermawan yang mau melanjutkan perobatan putri kami di rumah sakit supaya kondisi fisiknya kembali seperti semula. Jangan biaya untuk perobatan, untuk biaya makan minum untuk menjaganya selama dirawat di rumah sakit tidak sanggup," tuturnya.

Ditempat yang sama Robita (53) juga warga Desa Rantau Baru, sangat mengharapkan uluran tangan dermawan. Putri bungsunya bernama Novita Herlita (14) ditimpa suatu penyakit aneh. 

Robita bersama istri Marjuna (50) menceritakan bahwa sejak kelas 5 SD pada tahun 2014/2015 tulang punggung putrinya itu membengkok berbentuk hurf S. Lama-lama tulang punggungnya menonjol keluar hingga badannya semakin membungkuk.

Akibatnya putrinya selalu merasaka nyeri dibagian punggungnya. Sehingga sampai sekarang tidak bisa melanjutkan sekolah di bangku SMP karena tidak kuasa menahan sakit punggungnya. Jangankan dibawa berjalan, duduk saja terasa selalu nyeri, bahkan sering mengalami sesak nafas, keluhnya.

Dikatakan Robita yang juga berprofesi sebagai nelayan itu, sangat mengharapkan uluran tangan dermawan. Soalnya tidak memiliki uang untuk membiayai putrinya tersebut berobat.

Ketua PAC LSM Komunitas Pemantau Korupsi Nusantara Kecamatan Pangkalan Kerinci Arjulis, seluruh pihak dapat tergugah secara kemanusiaan atas hal itu. Baik perusahaan maupun kelompok atau perorangan, ada yang peduli, ujarnya berharap.

Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan terutama Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Arjulis meminta peduli kepada dua orang warga Desa Rantau Baru yang sangat membutuhkan uluran tangan saat ini. Sebab kedua anak tersebut merupakan generasi penerus bangsa yang punya masa depan masih panjang. Maka itu Dinas Kesehatan atau Menteri Kesehatan Republik Indonesia diharapkan benar-benar peduli untuk menyelamatkan masa depan kedua anak bangsa itu, tandasnya. (Sona)



Editor : Tis
Kategori : Pelalawan
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top