PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) mengaku tak gentar bakal dilaporkan " />
Selasa, 19 Maret 2024

Breaking News

  • Ayoo... Ikuti Seleksi Pemuda Pelopor Kabupaten Bengkalis 2024, Rebut Hadiah 37 Juta   ●   
  • Pemerintah Kaji Skema Pinjaman Lunak Pendidikan Program Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI)   ●   
  • Hadiri Pelantikan IKA Sosiologi Fisip UNRI, Bupati Kasmarni Ajak Para Alumni Kuatkan Kolaborasi   ●   
  • Alfedri: Safari Ramadan Untuk Menjalin Silahturahmi Bersama Masyarakat Guna Terima Keluhan dan Saran   ●   
  • Kapolres Siak Bersama PJU Polres Siak Bagi-Bagi Takjil Gratis Untuk Masyarakat di Pos Pam Kecamatan   ●   
Dirusaknya Atribut Partai Demokrat
SBY: Silakan Lapor, Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan
Minggu 16 Desember 2018, 10:40 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) mengaku tak gentar bakal dilaporkan politisi PDIP, Kapitra Ampera ke Polda Riau. Laporan itu terkait pernyataan SBY ke publik soal pengrusakan atribut Demo
PEKANBARU. RIAUMADANI. com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) mengaku tak gentar bakal dilaporkan politisi PDIP, Kapitra Ampera ke Polda Riau. Laporan itu terkait pernyataan SBY ke publik soal pengrusakan atribut Demokrat di Pekanbaru Sabtu (15/12) kemarin.

Bendera Demokrat dan Baliho SBY Dirusak, AHY akan ke Riau Lakukan InvestigasiPolisi Dalami Motif Perusakan Baliho SBY dan Bendera Demokrat di RiauDahnil Sebut Perusakan Bendera Demokrat Cederai Nilai Demokrasi

"Silakan (lapor ke Polisi)," ujar SBY usai mengikuti Car Free Day (CFD) dan bertemu dengan ribuan masyarakat di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Minggu (16/12).

SBY mengaku punya bukti yang kuat terkait insiden pengrusakan ribuan atribut partai berlambang bintang Mercy tersebut di Kota Pekanbaru. Atribut yang rusak berupa baliho, bendera serta umbul-umbul. Bahkan ada atribut yang dibuang ke parit.

"Kami punya evidence (bukti). Strong evidence (bukti yang kuat). Insya Allah membuka jalan siapa-siapa saja di balik aksi pengrusakan itu," kata ayah Agus Harimurti Yudhono (AHY) itu.

Sebelumnya, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu malam, Kapitra sebelumnya berkoar-koar akan mem polisikan Presiden RI ke 6 tersebut. Sebab, PDIP merasa disudutkan atas pernyataan SBY dalam insiden pengrusakan atribut Partai Demokrat Pekanbaru.

Tapi SBY menegaskan, tak pernah menuduh siapapun. Bahkan SBY merasa tak pernah menyebut partai manapun.

"Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin," kata SBY santai.

SBY berharap, Polisi dapat menangani kasus pengrusakan atribut partai dengan cepat dan serius. Sebab, SBY menegaskan merusak atribut Demokrat sama dengan menginjak-injak harga dirinya.

"Kepolisian kita hebat. 10 Tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah. Cepat dan tuntas. Kali ini saya menunggu apakah bisa dilakukan lagi," ujar SBY.

Atribut yang dirusak itu menyambut kedatangan SBY, bersamaan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Pekanbaru. Namun atribut partai lain tidak rusak saat atribut Demokrat dirobek hingga dibuang ke parit. SBY langsung menyisir lokasi pengrusakan atribut partainya.

Sebelumnya, PDIP mengklarifikasi video pelaku perusakan atribut Partai Demokrat dan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap menyudutkan partai berkuasa.

Politikus PDIP Kapitra Ampera mengatakan, video tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Apalagi menurutnya video yang direkam kemudian diviralkan juga merupakan suatu tindak kejahatan.

"Kita tak tahu, dia beri keterangan dimana, seseorang direkam dan diviralkan ini kejahatan tidak? sementara dia belum tentu bersalah. Ini bukan etika politik, seharusnya diberikan dulu ke polisi," ujarnya, dikutip dari Antara.

Menurutnya orang PDIP yang dituduh melakukan pesanan atas perusakan atribut belum tentu pengurus, bisa saja simpatisan.

Dia juga mengatakan tak pernah mendengar ada nama Budi di kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah maupun Pusat seperti yang dituduhkan dalam video itu.

"Jadi saya lihat ada "lebay" di sini supaya dibesar-besarkan. Kalau paham aturan di republik ini harusnya dikasih ke kepolisian. Ini main hukum sendiri, ini yang tidak bijak," kata Kapitra.
(mdk/rnd)



Editor : Tis
Kategori : Politik
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top