Senin, 20 Mei 2024

Breaking News

  • Polsek Rangsang Barat Sosialisasi Bahaya Narkoba Kepada Masyarakat Telaga Baru   ●   
  • Peringatan HUT ke-44 Perpusnas RI, Siak Terima Bantuan Satu Unit Mobil Perpustakaan Keliling   ●   
  • *TERKAIT KONFLIK LAHAN PT. RPI Vs WARGA, FORKOPIMCAM KELAYANG RDP, DETEKSI DINI*   ●   
  • Maju Pilkada Meranti 2024, MK Ingin Tingkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi dan Infrastruktur   ●   
  • KOMPOL. SUTARJA. SH KAPOLSEK KHS, JADI IRUP HARDIKNAS MEMASUKI AKHIR JABATAN   ●   
Harga Beras Naik, Mendagri Saran ke Masyarakat Agar Beralih Makan Ubi
Rabu 04 Oktober 2023, 12:01 WIB

Harga Beras Naik, Mendagri Saran ke Masyarakat Agar Beralih Makan Ubi


RIAUMADANI. COM, JAKARTA -.Harga beras berbagai jenis mengalami kenaikan harga. Dilansir dari panel harga pangan Bank Indonesia, harga beras kualitas bawah I naik 0,75 persen menjadi Rp 13.350 per kilogram, beras kualitas bawah II naik 0,77 persen menjadi Rp 13.100 per kilogram.

Sedangkan harga beras kualitas medium I naik 0,69 persen menjadi Rp 14.500 per kilogram, beras kualitas medium II naik 0,7 persen menjadi Rp 14.300 per kilogram, beras kualitas super I naik 0,96 persen menjadi Rp 15.850 per kilogram, dan beras kualitas super II naik 0,33 persen menjadi Rp 15.200 per kilogram.

Kenaikan harga bahan pokok itu ditanggapi Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tito Karnavian.

Saat ditemui awak media pada di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. Tito menyarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan pokok non-beras, seperti ubi dan sorgum, untuk menyiasati harga beras yang naik.

"Saran saya untuk kita semua, warga negara Indonesia, kuncinya selain stok adalah diversifikasi pangan, "ujar Tito. Selasa (03/09/2023)

Dengan begitu, masyarakat tidak hanya akan mengandalkan beras sebagai makanan pokok. Tapi juga makanan lain yang mengandung karbohidrat. Menurut dia, Indonesia memiliki banyak potensi makanan pokok yang berbeda.

"Jadi ada papeda, sagu, jagung, talas, yam, itu semua enak-enak itu. Ada ubi jalar, sorgum, sukun, banyak sekali yang bisa menjadi bahan pokok dan itu sehat," kata mantan Kapolri ini.

Dia menuturkan, sebagian jenis beras mengandung gula. Hal tersebut menurut dia tidak bagus untuk kesehatan. "Bisa menjadi sumber penyakit diabetes melitus,"ujar Tito.

Tito menyebut, orang-orang kota justru mulai beralih ke makanan non-beras seperti ketela. Lebih lanjut, dia meminta kampanye beralih ke makanan pokok selain beras menjadi penting.
"Agar masyarakat tidak bergantung kepada beras," tutur dia. (**)




Editor : Tis
Kategori : Nasional
Untuk saran dan pemberian informasi kepada katariau.com, silakan kontak ke email: redaksi riaumadain.com
Komentar Anda
Berita Terkait
 
 
Copyrights © 2022 All Rights Reserved by Riaumadani.com
Scroll to top